-->
Sejumlahpengiklan
Powered by Blogger.

Ini Bukan Kompetisi WEB Kompas MuDA & AQUA (biasa)

- 05:49
Tema Kompetisi WEB Kompas MuDA & AQUA bikin aku tergelitik. Tema Kompetisi WEB Kompas MuDA & AQUA tahun ini adalah IT's about Us: Air untuk Masa Depan.

Kompetisi WEB Kompas MuDA & AQUA












Di buku Sains kelas 3 SD selalu disebutkan kalau dari 510 juta kilometer luas permukaan Bumi, 2/3 adalah air. Dijelaskan lagi kalau air adalah sumber daya yang tak akan habis.

Bumi sebenarnya masih punya banyak persediaan air, Tetapi hanya sebagian kecil air yang layak dikonsumsi. Berdasarkan laporan World Commission On Water, dalam 20 tahun ini, air yang dibutuhkan untuk konsumsi dunia, baik air minum maupun air untuk mengairi tanaman, sudah tak cukup lagi. Hanya 2,5% saja air di bumi ini yang tidak mengandung garam dan 2/3 dari jumlah itu terkubur dalam gunung es dan glasier.

Berdasarkan data WHO (2000), diperkirakan terdapat lebih 2 milyar manusia per hari terkena dampak kekurangan air di lebih dari 40 negara didunia. 1,1 milyar tidak mendapatkan air yang memadai dan 2,4 milyar tidak mendapatkan sanitasi yang layak

Di Indonesia sendiri, dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta, kecenderungan konsumsi air diperkirakan terus naik hingga 15-35 persen per kapita per tahunnya. Sedangkan ketersediaan air bersih cenderung berkurang.

Menurut Kartika dalam makalah peranan lembaga formal dalam mengatasi krisis air di indonesia, penduduk Indonesia yang bisa mengakses air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, baru mencapai 20 persen dari total penduduk Indonesia. Itupun dominan adalah akses untuk perkotaaan. Sedangkan sisanya masih mengkonsumsi air yang tidak layak. 

Contoh kasus krisis air bersih di Indonesia adalah terjadi di Giriroto, Jawa tengah. Solopos melaporkan tak kurang dari 150 KK kekurangan air bersih.

Selain itu berdasarkan hasil laboratorium yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) terhadap sejumlah sumber mata air di daerah tersebut ditemukan sebanyak 30 sumber air yang tercemar bakteri E. colli dan tidak layak konsumsi. Krisis air besih tak hanya melanda Indonesia, Singapura pun terancam akan mengimpor air di tahun 2015 (gudang tips - 5 januari 2011).

Menurut Nuryanti Noviani dalam Masalah Air, krisis air bersih disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat, populasi yang terus bertambah dan sebaran penduduk yang tidak merata, kerusakan lingkungan, manajemen pengelolaan air yang buruk, global warming, anggaran yang tidak mencukupi, serta buruknya kinerja PAM PDAM.

Kerusakaan lingkungan merupakan salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap ketersediaan air bersih di suatu daerah. Seperti pembabatan hutan yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan industry akan mengurangi daerah resapan air yang nantinya akan berpengaruh pada kualitas dan kuantitas sumber mata air.

Selain kerusakan lingkungan, perilaku masyarakat sekitar sumber mata air juga mempunyai pengaruh yang sangat besar. Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, dr. Ari Widjana, kecamatan Alak dan Maulafa, tepatnya di Kelurahan Naioni, Alak, Naimata, Sikumana dan Oesapa paling banyak tercemar E.colli, karena perilaku masyarakat yang membuang kotoran di sembarang tempat. Perilaku yang seperti inilah yang kurang disadari oleh masyarakat. 

Krisis air bersih ini juga memberikan dampak yang cukup signifikan bagi kehidupan masyarakat. Dampak kesehatan ditimbulkannya adalah ancaman penyakit pencernaan seperti diare dan muntaber bahkan kematian.

Bahkan menurut Wikipedia, diare merupakan penyebab kematian kedua terbesar bagi anak-anak dibawah umur lima tahun di Indonesia. Dampak kesehatan lainnya adalah penyakit cacingan yang banyak terjadi pada anak-anak.

Selain berdampak pada kesehatan, krisis air bersih juga memberi dampak bagi kelangsungan ekonomi masyarakat yaitu sulitnya air bersih yang didapatkan terutama bagi rakyat miskin. Rumah tangga yang membeli air dari para penjaja membayar dua kali hingga enam kali lipat dari rata-rata yang dibayarkan tiap bulan oleh mereka yang mempunyai sambungan saluran pribadi untuk volume air yang hanya sepersepuluhnya.

Masalah di kedua sektor ini bukan tak mungkin akan merambat ke sektor lain misalnya sosial budaya dan keamanan.

Tak hanya pemerintah yang berperan aktif untuk mengatasi krisis air ini, namun tak lepas juga dari peran serta seluruh lapisan masyarakat termasuk generasi muda di dalamnya. Agar nantinya air bisa dimanfaatkan secara adil dan merata oleh seluruh mahluk hidup.

Langkah awal yang dapat  dilakukan adalah dengan pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan air dan daerah tangkapan air seperti kawasan hutan lindung dan daerah konservasi. Secara sederhana dapat dilakukan dengan gerakan menanam pohon kembali atau reboisasi.

Selain itu krisis air dapat diatasi dengan  pengendalian pemanfaatan sumber air, pengisian air pada sumbernya, pengaturan prasarana dan sarana sanitasi yang baik, dan memberikan perlindungan sumber air dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan dan pengolahan  lahan pada daerah yang terdapat sumber air.

Buat mudaers semua, daripada menunggu orang lain yang bertindak, kita bisa memulai dari langkah kecil. Bentuk kongkrit bukti kepedulian terhadap pasokan air bersih di negeri ini misalnya dengan menghemat penggunaan air, jangan mandi dengan berendam, perbaiki semua saluran air yang bocor.

Melihat kondisi sumber air di seluruh Indonesia, pemerintah telah membuat undang-ungdang yang mengatur tentang kelangsungan sumber air di Indonesia yaitu Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004.

Secara umum terdiri atas delapan belas bab, yang sebagian besar membahas tentang Ketentuan Umum, Wewenang dan Tanggung Jawab, Konservasi Sumber Daya Air, Pendayagunaan Sumber Daya Air, dan Pengendalian Daya Rusak Air. Sekarang tinggal peran serta masyarakat yang turut berpartisipasi menerapkan apa yang sudah ada dalam aturan tersebut.

Asal kita (rakyat dan  pemerintah)  mau bersama-sama memantau, mengawasi, menghormati, dan mematuhi segala peraturan dengan benar, krisis air bersih negeri ini bisa ditanggulangi.

Salut kepada AQUA dengan program 1 liter untuk 10 liter! Program seperti inilah yang kiranya dapat memberi peranan besar untuk kelangsungan air bersih di Indonesia.



Mengikuti Kompetisi WEB Kompas MuDA & AQUA membuatku makin peduli dengan kondisi air kita. Sesuai temanya, IT's about Us: Air untuk Masa Depan.

Bila krisis tak ditanggulangi, mungkin kita tak akan menemukan air lagi di masa depan. Atau akan seperti astronot, mendaur ulang air seni untuk dikonsumsi.


 

ads