-->
Sejumlahpengiklan
Powered by Blogger.

Yang Katanya Eksplorasi

- 01:46

Hampir dua bulan tidak ada TV di rumah saya. Puluhan episod Jodha Akbar terlewati. Puluhan episod ajang pencarian dangdut sudah tidak saya caci maki. Sekalinya dapet numpang nonton TV di kantor, lagi tayang pembuatan benda paling legendaris di dunia kuliner Asia dan Indonesia pada khususnya. Mangkok cap jago.

Mangkok putih berbahan dasar keramik bergambar ayam jago di bagian luarnya sudah jadi pattern yang gak bisa dilepaskan kalo lagi ngomongin kuliner Indonesia, terutama yang berkuah - kuah. Mangkok ini sering dipake kalo kita mau beli mie atau kuah. Sering juga dipakai istri melempari suaminya kalo lagi berantem.

Ketika saya nonton TV di kantor, sedang ditayangkan cara bikin mangkok cap jago. Ternyata bahan dasarnya adalah tanah! Tanah yang digunakan berasal dari Kalimantan. Pabrik yang sedang diliput memproduksi 50 ribu mangkok per hari. Tanah yang diekslpoitasi untuk mangkok ini pasti banyak banget!! Abis abis dah tuh tanah di Kalimantan. Bukit jadi dataran, dataran jadi lubang besar menganga menyisakan bopeng di wajah ibu pertiwi. Padahal tanah bukanlah sumber daya yang bisa diperbaharui. Kelak jika tanah sudah habis dikeruk, entah dimana lagi manusia akan tinggal?

Itu baru tanah, di daerah pariwisata juga ramai penyedotan air bawah tanah untuk keperluan hotel dan kolam renang. Dalam satu harinya, truk - truk gak bakal stop datang ngambil air dari sumur sampai airnya gak bisa disedot lagi. Kemudian dalam waktu satu hari mereka akan nunggu sampai air muncul lagi dan ditampung sementara di dalam sumur untuk disedot lagi. Di saat sistem drainase makin buruk, hutan penampung air hujan makin jarang, banyak air yang terbuang, tabungan air di dalam tanah malah diambil habis - habisan. Semua demi kepentingan beberapa pihak saja. Karena faktor uang, sehingga manusia seakan tak bisa berbuat apa - apa.


Ketika sudah tidak ada lagi tanah untuk dipijak, dan tidak ada air untung diminum, manusia akan sadar kalau uang gak bisa dimakan.

Eksploitasi pun kerap terjadi di hal lain. Cinta misalnya. Saat manusia jatuh cinta, kita mengeruk habis - habisan rasa cinta yang ada. Cinta membara, menutup logika manusia. Jangankan hal kecil yang gak penting, hal besar yang sifatnya utama pun diabaikan demi memuaskan hasrat. Berusaha selalu ketemu di setiap kesempatan. Selalu berkirim pesan di setiap keadaan. Lalu pada akhirnya, saat cinta mulai habis, disitu lahir rasa jenuh.

Bagi cintanya bisa diperbaharui, berhenti sejenak cukup untuk menumbuhkan kembali cinta yang pernah ada. Tapi ada juga yang cintanya seperti tanah, ga bisa diperbaharui. Sekali habis, cinta berakhir untuk selamanya. Semoga kamu adalah manusia yang diberkati cinta dengan stok yang unlimited. Gak hanyut diterjang derasnya waktu.

Gak cuma sampe disitu, eksploitasi cinta bisa benar2 berarti pemanfaatan dalam arti harfiah. Ada penyalah gunaan kepercayaan dari satu pihak ke pihak yang lain. Pihak yang menjadi korban, sadar tidak sadar, telah digerogoti bagai kanker ganas. Sampai tidak ada lagi yang bisa diambil, atau pelaku sudah bosan dan merasa tidak butuh lagi, korban pun ditinggalin.


 

ads