Gue sering ditanya, "Kok lu nikah muda banget sih? 23 tahun udah nikah."— ☕ Oka (@daraprayoga_) 16 Agustus 2016
Kenapa nggak?
Kalo nunggu siap, gak akan siap.
Bismillah aja. 😇
"Apa yang memutuskan elo yakin untuk nikah?"— ☕ Oka (@daraprayoga_) 16 Agustus 2016
Ketika gue ketemu lagi @miamulyas setelah 7 tahun, dan getar itu masih ada.
"Lo nyesel gak masa muda udah berkeluarga?"— ☕ Oka (@daraprayoga_) 16 Agustus 2016
Yang nyesel banyak temen kehilangan smgt nikah gara2 nyia2in org yg tepat, umur makin tua.
"Hal ajaib apa yang pernah terjadi setelah nikah?"— ☕ Oka (@daraprayoga_) 16 Agustus 2016
Kalau udah jodoh, BENERAN pasti ada jalannya. GIMANAPUN.
Setelah nikah, rejeki ADA AJA.
@daraprayoga_ ku nikah 24th dibilang "kok nikah muda banget? Ngga pantes sih km nikah". Padahal abis nikah enaaaa banget 😊😊— RANNY (@danikniknik) 16 Agustus 2016
@daraprayoga_ yups, bener banget! dulu suami pas nikah sm gw nganggur, bang. eh, setelah nikah malah keterima di perusahaan gede 😂😂— Farah Diba Anindya (@kecemplunggg_) 16 Agustus 2016
Kurasa tweet - tweet ini bisa mewakilkan perasaanku. Alasan kenapa aku mengejarmu sampai begini. Alasan kenapa selalu mayakinkanmu untuk segera menjalani semuanya lebih serius lagi.
Karena aku masih merasakan getaran yang sama saat kita bertemu lagi setelah lama tidak bertemu. Karena aku tidak mau jadi bagian orang - orang yang menyesal, menyia-nyiakan orang yang tepat, sedangkan usia makin tua. (Sayangnya, menganggapmu orang yang tepat tidak cukup untuk meyakinkan hatimu. Banyak Term dan Condition yang kamu berlakukan untuk kita)
Tapi apalah gunanya menulis ini semua. Kamu sendiri memilih untuk mengejar studi dulu, baru bekerja, setelah merasa mandiri secara finansial, baru merasa siap untuk mulai menjalin hubungan yang serius.
Tapi apalah gunanya menulis semua ini. Kita sudah tidak bersama lagi.